Apa itu “Road Map” ?
Road Map apakah itu? Road Map adalah peta jalan atau bisa juga acuan
untuk mencapai sesuatu yang kita inginkan dalam hal ini adalah kekayaan. Ya,
acuan, kita harus menentukan acuan untuk berjalan selangkah demi selangkah dalam
setiap pembelajaran.
Setiap praktisi bisnis dan keuangan mempunyai pandangan yang berbeda
dalam hal menentukan acuan ini tapi Saya mengambil kesimpulan dari berbagai
sumber, paling tidak ada 8 hal acuan untuk meraih kekayaan yang kita impikan.
Kedelapan Road Map itu, yaitu :
Kedelapan Road Map itu, yaitu :
1. Mindset,
Yup, sekali lagi soal mindset.
Ini adalah sumber dari semua cara berpikir dan pola tindakan kita. Ini harus
diberesin dulu, jika tidak dibereskan maka hasilnya kurang maksimal.
Orang yang sudah take action,
tapi gagal terus, biasanya gara-gara salah di mindset ini.
Contoh Mindset yang salah :
Contoh Mindset yang salah :
"Buat
apa mengejar-ngejar kekayaan. Kekayaan tidak menjamin hidup bahagia, kekayaan
tidak menjamin masuk surga"
Apa lagi ini... Anda lahir pada bla3x, Anda tidak cocok kerja di air, Anda seharusnya cocok kerja di hutan he3x
Apa lagi ini... Anda lahir pada bla3x, Anda tidak cocok kerja di air, Anda seharusnya cocok kerja di hutan he3x
2. Goals.
Ya, kita harus punya tujuan yang jelas. Tentukan goals yang jelas.
Kalau tidak ada goals yang jelas bisa jadi kita kehilangan arah dalam
mencapainya.
Masih ingat cerita doa bangun sepagi mungkin? cerita ini menjelaskan
bagaimana kita harus menentukan tujuan secara jelas dan detail
tentang keinginan kita.
tentang keinginan kita.
Jika kita ingin berdoa agar dibangunkan pagi hari jam 4 maka doa
seharusnya adalah ya Allah bangunkanlah aku jam 4 bukannya ya Allah
bangunkanlah aku sepagi mungkin.
Nanti bangkong lo.. kan jadi repot J
3. Financial Plan.
Setelah goals-nya jelas,
maka diperlukan perencanaan keuangan yang baik agar tujuan kita bisa tercapai.
Perencanaan keuangan adalah alat bantu untuk mencapai tujuan tapi
yang terpenting adalah pelaksanaannya jika tidak dilaksanakan maka akan mubazir.
( Penulis gak dapat pahala, pembaca juga gak jadi kaya he…he ).
Nah, di buku ini
juga akan dijelaskan secara detail dan sederhana tentang bagaimana memper-gunakan alat ini.
4. Debt Management.
Buku ini juga mengajarkan manajemen hutang agar orang-orang yang bermasalah
dengan hutang dapat mengeliminasi hutang-hutang yang merugikan mereka secepat
mungkin. Daripada uang habis buat bayar bunga hutang, lebih baik untuk
investasi!
5. Eficiency & Grow.
Ini juga harus dilakukan. Jangan hanya memperbesar income tapi boros
dan akhirnya bangkrut juga. Di sini kita diharuskan untuk selalu berusaha
menekan pengeluaran. Live below your mean,
hidup sederhana. Hidup sederhana berbeda lho dengan hidup miskin. It's defferent baybeh !
Inti efisiensi
adalah gaya hidup hemat tanpa mengorbankan pengeluaran yang memang diperlu-kan. Tetapi juga harus bisa menikmati hidup, menurut saya.
Kalau sudah terkumpul uangnya, harus direncanakan pertumbuhannya. Grow hanya bisa dilakukan dengan investasi.
Ilmu mengenai investasi dan bagaimana mengalokasikannya juga Anda dapatkan
dalam buku ini pada bab 5.
6. Increase Income.
Ini yang menarik. Bagaimana meningkatkan omzet dan profit bisnis
secara mudah dan sederhana bagi pengusaha. Bagi pekerja, bagaimana mendapatkan pemasukan lebih besar dari
sebelumnya? Bukan melalui demo lho...
7. Protect.
7. Protect.
Aset kita harus aman. Caranya? Bisa lewat asuransi, bantuan hukum,
jasa pengelola aset dan sebagainya. Banyak lho, orang yang pintar mengumpulkan
tapi tidak diprotect. Akhirnya amblas begitu aja. Bila itu terjadi maka pada
masa pensiun kita akan gigit jari. Bukannya begitu?
8. Spiritual Finance.
8. Spiritual Finance.
Shodaqoh, zakat, infaq adalah investasi dunia akhirat dengan tingkat
pengembalian yang tidak terhitung jumlahnya. The Power of Giving (kekuatan untuk memberi) ini adalah syarat sah untuk
menjadi orang kaya. Bila ingin kaya, jangan lupa ilmu yang satu ini.
Spiritual finance juga membahas bagaimana kekayaan itu didapatkan.
Tentu saja kekayaan yang berkah bukan kekayaan asal sikat. Mau kasih makan
keluarga dengan hasil haram ? ngga mau kan!
Penulis
Budi Wahyu Mahardhika