Spiderman Si Tokoh Laba-Laba

Aturan 1: Jangan pernah mau rugi
Aturan 2: Jangan pernah lupa aturan no.1
Wareen Bufett (Investor dan orang terkaya di dunia)

Tujuan utama manajemen adalah memaksimalkan kekayaan pemegang saham, caranya bisa juga dengan memaksimalkan harga saham perusahaan melalui peningkatan nilai tambah aset/pasar. Manajemen harus memastikan bahwa kinerja perusahaan berupa aset, omset, maupun laba yang dikendalikannya meningkat secara bertahap dibandingkan dengan periode sebelumnya. Tidak ada pebisnis/investor yang ingin merugi, betul ?  

Kerugian tidak hanya membuat uang atau asset Pemegang Saham berkurang, tetapi jatidiri dan kredibilitas Manajemen juga dipertaruhkan. Ketika rugi, banyak orang menghibur diri dengan mengatakan bahwa kerugian itu biasa. Sesungguhnya itu membohongi diri sendiri. Apapun yang terjadi, hindarkanlah kerugian. Kalau suatu saat kerugian itu toh terjadi juga, berusahalah dengan keras untuk menggantinya dalam bentuk non finansial seperti peningkatan citra perusahaan.

Buatlah alarm manajemen risiko sebagai alat bantu manajemen untuk menghindari terjadi kerugian. Ingat, Pemegang Saham suka dengan tokoh spiderman karena dia laba-laba bukan rugi-rugi. Jadilah manajer seperti Spiderman si tokoh laba-laba, alumni FL bisa !

Budi Wahyu Mahardhika – SNF Consulting

Buatlah Anggaran, Beli Yang Perlu Saja...

Keran air yang bocor setetes demi setetes, akan membuang bergalon-galon air.
J. Donald waters (Pemotivasi)

Semua perusahaan sukses berkategori “Star” memiliki anggaran belanja yang harus ditaati agar perusahaan dapat terus bertahan. Terkadang kita kaget ketika melihat pengeluaran yang menurut kita itu hal yang kecil tapi semakin bertambah tanpa disadari.

Tanpa adanya anggaran, bisnis Anda akan tergoncang ketika semuanya harus Anda bayar pada saat yang bersamaan. Anggaran itu bersinggungan dengan aliran kas perusahaan layaknya aliran darah, jika terhenti maka bisnis Anda juga akan berhenti.   

Dengan menyusun anggaran mingguan yang baik, Anda akan melihat tanda peringatan bagi perusahaan Anda “over budget” lebih dini. Waspadailah pengeluaran yang tidak tampak sebagai pengeluaran. Luangkan waktu untuk menghitung detail pengeluaran Anda, maka Anda akan terkejut melihat banyaknya pos yang bisa dipangkas. Setiap rupiah yang dihemat, tentu dengan cara yang wajar, tidak mengurangi fungsi dan kualitas akan menentukan kehidupan perusahaan Anda di masa mendatang. 

Pebisnis, ayo segera buat anggaran perusahaan.. jalankan, patuhi dan beli yang perlu saja. Alumni FL, bisa !

Budi Wahyu Mahardhika – SNF Consulting

Visi Menabung

Jika Anda ingin sungguh-sungguh kaya, Anda harus menabung 15 persen dari penghasilan Anda.
David Bach (penasihat keuangan, penulis buku “Smart Couples Finish Rich”)

Anda  wajib membayar 5-30 persen dari penghasilan Anda kepada pemerintah, dalam bentuk pajak penghasilan (PPh) atau income tax. Mengapa Anda tidak bersedia untuk menyimpan dalam persentase yang sama untuk diri sendiri? Orang miskin dan kelas menengah terjerat kebutuhan dan keinginannya sendiri, sehingga tidak mampu menyisihkan 15 persen. Itulah yang membedakan mereka dengan miliarder.

Bagaimana dengan perusahaan yang bagus ? Perusahaan yang mempunyai pertumbuhan tinggi atau HGE (High Growth Enterprise) adalah perusahaan yang mempunyai pertumbuhan laba minimal 20% dari nilai omset atau kita bisa melihat dari rasio keuangan NPM (Net Profit Margin)-nya minimal 20%. Makin tinggi pertumbuhan, makin tinggi penjualan dan makin efisien maka akan semakin bagus asal tidak mengurangi fungsi dan kualitas.

Laba bersih yang ditahan (Minimal 20%) atau sisa gaji (minimal 15%) tersebut akan dialokasikan untuk RD (Revenue Driver), pembelian aset untuk pemicu omset bukan untuk pembeliaan barang2 konsumtif. 

Bagaimana dengan Anda atau perusahaan Anda yang selalu kehabisan uang? Tidak ada laba atau sisa gaji bahkan mengalami kerugian. Itu bukan berarti Anda tidak memiliki cukup uang. Melainkan, Anda tidak memiliki cita-cita yang cukup besar untuk membuat Anda menyisihkan uang. Jika Anda memiliki keinginan yang besar untuk dikejar, Anda tidak akan banyak membuang uang hasil kerja keras Anda hanya untuk membeli barang2 konsumtif.

Berhentilah sejenak untuk merenung tentang keinginan, impian, cita dan visi Anda. Mulailah dengan memiliki tujuan / visi. Sudahkah teman2 alumni FL sudah memiliki visi ? 
Selamat morning, tetap semangat ! 

Budi Wahyu Mahardhika – SNF Consulting

Hanya orang menaburlah yang akan menuai

B. C. Forbes (Pendiri majalah Forbes)

Uang ibarat bulir-bulir padi, dan sawah ibarat lahan investasi. 
Bila anda menaburkannya di lahan yang subur dan digarap dengan baik, maka Anda akan memetik penen berlipat ganda. 

Bila Anda tidak menaburkannya, Anda tidak akan menuai. Bila Anda mengkonsumsinya, ia akan segera habis. 

Begitu pula bila Anda salah memilih lahan, bulir-bulir padi Anda akan mengering dan hilang sia-sia.
Uang sebagai modal selanjutnya bisa didapatkan dari pengusaha yang berhasil mendapatkan laba ditahan dan melakukan kerjasama. Jika yakin terhadap bisnis-nya, pengusaha bisa juga mencari pembiayaan yang murah untuk digunakan investasi. 

Bagaimana dengan lahan investasi dan kemampuan menggarap ? Tidak ada yang instan. Butuh keseriusan belajar, pengalaman dan jam terbang.  Kembali ke kemampuan pengusaha-nya dalam meningkatkan nilai tambah. 

Anda pengusaha ? Opportunity Cost Anda ? Target tahun ini, laba mau naik berapa % dari tahun lalu ? Ayo fokus.. alumni FL, Bisa !

Budi Wahyu Mahardhika – SNF Consulting

Nasehat Bermakna

"Dunia itu manis lagi hijau. Siapa yang memperoleh harta dari usaha halalnya lalu membelanjakannya sesuai dengan hak-haknya, maka Allah akan memberinya pahala dari nafkahnya itu, dan Dia akan memasukkannya ke dalam surga-Nya. Siapa yang memperoleh hartanya dari jalan haram lalu ia membelanjakannya bukan pada hak-haknya, maka Allah akan menjerumuskannya ke dalam tempat yang menghinakan (neraka). Banyak orang yang dititipi harta Allah dan Rasul-Nya kelak di hari kiamat mendapat siksa api neraka." (HR, al-Baihaqi)